Kong Kai Bertangga Nada Selendro: Kajian Organologi Kong Kai Pada Masyarakat Helong Di Pulau Semau
Abstract
The purpose of this study was to examine the structure of Kong Kai's music in the Helong community on Semau Island. This research focuses on Kong Kai sounds that have not been made in a particular musical scale. Kong Kai has a different sound than the others. The author intends to establish a standard for the uniform sound settings in all of Semau Island. The author intends to explore how to make and play kong kai. The research method used is descriptive qualitative. With the interview and observation approach, the writer seeks information about Kong Kai. Waditra Kong Kai can be measured with conventional western musical scales. Kong Kai has the same musical scales as Slendro.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji struktur musik Kong Kai pada masyarakat Helong di pulau Semau. Penelitian ini berpusat pada bunyi Kong kai yang belum dibuat dalam tangga nada tertentu. Kong kai mempunyai bunyi yang berbeda dari yang lainnya. Penulis bermaksud membuat standar penyeragaman setingan bunyi kong kai di seluruh Pulau Semau. Penulis bermaksud menelusuri cara membuat dan memainkan kong kai. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan wawancara dan observasi, penulis mencari informasi mengenai kong kai. Waditra Kong kai dapat diukur dengan tangga nada konvensional barat. Kong kai memiliki tangga nada yang sama dengan slendro.
Downloads
References
Banoe, Pono. Kamus Istilah Musik. Jakarta: CV. Baru, 1985.
Buy, Bernat; Robert Laiskodat. Wawancara Pembuat Kong Kai (Sabtu 23 November, Pukul 18.00.). Kampung Lenitian, Uing Bilat, 2019.
Hendarto, Sri; Sri Hastanto. Organologi Dan Akustika I & II. Bandung: Lubuk Agung, 2011.
Herlinawati, Lina. “Fungsi Karinding Bagi Masyarakat Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 1 (2009): 96.
Herman. “Organologi Dan Teknik Permainan Musik Pakacaping Etnis Makassar Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan,” 2012.
Jufri. “Tinjauan Organologistalempong Batuang (Musik Bambu Minangkabau).” Wacana Etnik 3, no. 2 (2012): 183–209.
Kadjakoro, Yolanda. “Konsep Prajurit Allah Berdasarkan Efesus 6:10-20 Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 1, no. 1 (2019): 40–56. https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/6.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi, 2013.
Munawarah, Desi. Instrumen Gerantung Pada Masyarakat Gayo Di Kabupaten Aceh Tengah (Kajian Organologi), 2017.
Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2013.
Santoso, Iwan Budi. “Ruang Pertunjukan Musik Karawitan(Gamelan Jawa).” Nuansa Journal of Arts and Design 1, no. 2 (2018): 80–93. Accessed March 16, 2020.
Silitonga, Pita. Akustik Organologi . Medan: Unimed Press, 2014. Accessed March 16, 2020. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1061350#.
Soeharto, M. Kamus Musik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.
Subagyo, Andreas B. Pengantar Riset Kuantitatif Dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi Dan Keagamaan. Bandung: Kalam Hidup, 2014.
Copyright (c) 2020 Relin Yosi Huka
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright © 2019. Published by STTIK Kupang - Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH). All Right Reserved.