Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) https://ojs-jireh.org/index.php/jireh <p style="text-align: justify;"><strong>TENTANG JURNAL JIREH</strong></p> <p style="text-align: justify;">Nama jurnal ini adalah&nbsp;<strong>Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH).</strong>&nbsp;JIREH diterbitkan oleh&nbsp;<strong>Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) </strong>Kupang, Nusa Tenggara Timur. Periode terbitan dua kali dalam satu tahun, yaitu Juni dan Desember. Jurnal ini terdaftar di CrossRef dengan Digital Object Identifier&nbsp;(DOI)<strong>&nbsp;</strong><strong>prefix&nbsp;</strong> 10.37364/jireh. <strong>ISSN</strong> Jurnal:&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1560218208&amp;1&amp;&amp;">2685-1466</a>&nbsp;(Online) dan&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1560219127&amp;1&amp;&amp;">2685-1393</a>&nbsp;(Printed).</p> <p>Berdasarkan hasil akreditasi jurnal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan Nomor Surat Keterangan: <a href="https://drive.google.com/file/d/1QehgsfwHAJ8mmcxTgtWXWyr2yx8Flpih/view">164/E/KPT/2021 </a>Tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode 2 Tahun 2021 Tanggal 27 Desember 2021 menyatakan bahwa <strong>Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)</strong> berada pada <strong>Peringkat 3 (SINTA 3) Link Sertifikat klik <a href="https://drive.google.com/file/d/1MLKmMWYphuxJ_VTbGtY7UqWD14ItxkTM/view?usp=share_link">here</a>.</strong></p> <p style="text-align: justify;">Jurnal JIREH memiliki spesifikasi terbitan di bidang Pendidikan Keagamaan, Dinamika Keagamaan, Riset Teologi Keagamaan, Etika Keagamaan, Musik dan Agama, serta Budaya dan Agama. Proses review jurnal ini menggunakan <em>Double Blind Peer Review</em>. Artinya, artikel atau naskah akan ditelaah oleh teman sejawat, yang mana identitas reviewer dan penulis disembunyikan, sehingga reviewer tidak mengetahui artikel siapa yang sedang ditelaah dan penulis juga tidak mengetahui siapa yang menelaah artikelnya.</p> <p style="text-align: justify;">Penyebutan atau penamaan JIREH didalilkan dari akronim Jurnal Ilmiah <em>Religiosity-Entity-Humanity</em> dalam kebermaknaan bebas yaitu tulisan ilmiah yang memuat keberagamaan-kewujudan-kemanusiaan. Frasa JIREH sendiri memiliki arti yang sangat sakral dalam konteks bahasa dan budaya Ibrani (lihat kajian keyahudian). Jireh dalam kamus bahasa Ibrani didahului oleh frase Jehova. Maka kata Jehova Jireh dalam bahasa Ibrani diartikan sebagai <strong><em>God sees </em></strong>atau <strong>Allah yang melihat</strong>. Bahkan dalam naskah Ibrani terbaca: di atas gunung TUHAN Ia memperlihatkan diri atau Allah yang menampakkan diri. Dengan asumsi tersebut, maka tulisan dalam jurnal ini dapat melihat maha karya Allah terlukis pada rangkaian kata dan kalimat inspiratif dengan disiplin ilmu yang ketat.</p> <p style="text-align: justify;">Disiplin ilmu terpilih tersebut diyakini akan berkontribusi dalam kosmos praksis yang relevan dan elegan pada basis kemandirian. <em>Religiosity</em> (keberagamaan) adalah bentuk internalisasi nilai agama dan keterikatan manusia terhadap Tuhan yang mengandung norma-norma untuk mengatur perilaku manusia tersebut dalam hubungan dengan Tuhan, manusia lain, maupun lingkungannya.</p> <p style="text-align: justify;"><em>Entity</em> (kewujudan) adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) di dunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Dengan kata lain, kajian ilmu yang tersaji merupakan realitas yang dilandasi oleh kesadaran yang berwujud atau lahir dari basis kepakaran penulis tentunya.</p> <p style="text-align: justify;"><em>Humanity </em>(kemanusiaan) merupakan tataran keilmuan yang bersinggungan dengan filsafat pemikiran, kemelekatannya pada nilai-nilai manusia. Konsekuansi logis dari gagasan <em>humanity</em> mampu membumi memberi jawab pada problematika rumit di tengah saratnya tuntutan kehidupan. Dengan demikian, koherensi dari bidang tinjauan di atas dirangkai secara populis dan akademis yaitu konsepsi pemikiran nilai-nilai kemanusiaan yang bertalian dengan norma-norma keberagamaan pada obyek riil berpangku pada kesadaran keilmuan.</p> en-US <p>Copyright&nbsp;© 2019. Published by STTIK Kupang - Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH). All Right Reserved.</p> rintohutapea81@gmail.com (Rinto Hasiholan Hutapea) marsibombongan@gmail.com (Marsi Bombongan Rantesalu, M.Th) Wed, 26 Apr 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Daging dan Ritual Adat: Kajian Teks 1 Korintus 8:1-13 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/144 <p>&nbsp;</p> <p><em>The issue of eating meat offered to idols from time to time has not been completely discussed. There are still problems and conflicts among Christians regarding eating meat offered to idols or traditional rituals. This study aims to analyze the problem of eating meat and traditional rituals in terms of the text of 1 Corinthians 8:1-13. The literature method is the approach used in this study. The results revealed that meat that had been offered as a traditional ritual offering from the light of 1 Corinthians 8:1-13 confirmed that wise living and conscience were key to action. Eating meat used in traditional rituals should consider aspects of conscience and be an example in life, so as to avoid stumbling blocks.</em></p> Agus Surya ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/144 Wed, 26 Apr 2023 04:23:58 +0000 Makna Penggunaan Repetisi Frase “TUHAN Menyesal” dalam Yeremia 26:1-24 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/108 <p><em>The purpose of this article is to show that in Jeremiah 26 there is a ladder repetition of the phrase "the LORD regret." Because if you pay special attention, very few interpreters find repetition that occurs three times in Jeremiah 26 verses 3, 13 and 19 regarding the phrase "the LORD regret". Using the sub-hermeneutic leatherative method: Exegesis, this article finds the meaning of the use of repetition of the phrase "The LORD regret" in Jeremiah 26:3, 13 and 19 mentioned by three different subjects "I regret (the LORD)", "The LORD regrets (Jeremiah)," "The LORD regret (the leaders of the nation)." First, the way the LORD conveyed His prophecy by showing an emotional expression (anthropomorphism) because of the sinfulness of the nation of Judah. Secondly, the prophet Jeremiah showed himself to be a true prophet and gave an affirmation of responsiveness for the LORD to cancel His punishment on the nation of Judah. Thirdly, the leaders of the nation remembered the prophecies of Micah and Uriah, so that they should not ignore His message and thus the LORD changed His mind, so that the nation of Judah received salvation and repented by turning to the true LORD. </em></p> <p>Tujuan artikel ini untuk memperlihatkan bahwa dalam Yeremia 26 terdapat repetisi bertangga mengenai frase “TUHAN menyesal.” Karena jika diperhatikan secara khusus, sangat sedikit dari para penafsir menemukan adanya repetisi yang terjadi sebanyak tiga kali dalam Yeremia 26 ayat 3, 13 dan 19 mengenai frase “TUHAN menyesal.” Metode kulitatif sub-hermeneutik: Eksegesis, artikel ini menemukan adanya makna penggunaan repetisi frase “TUHAN Menyesal” dalam Yeremia 26:3, 13 dan 19 yang disebutkan oleh tiga subjek berbeda “Aku menyesal (TUHAN)”, “TUHAN menyesal (Yeremia)”, “TUHAN menyesal (para pemimpin bangsa).” Pertama, cara TUHAN menyampaikan nubuat-Nya dengan menunjukkan sebuah ekspresi emosional (anthropomorfisme) karena keberdosaan bangsa Yehuda. Kedua, nabi Yeremia menunjukkan dirinya adalah nabi sejati dan memberikan penegasan mengenai kedaultan responsif agar TUHAN membatalkan hukuman-Nya kepada bangsa Yehuda. Ketiga, para pemimpin bangsa yang teringat nubuat Mikha dan Uria, sehingga mereka tidak boleh mengabaikan pesan-Nya dan dengan itu TUHAN berubah pikiran, supaya bangsa Yehuda menerima keselamatan serta bertobat dengan berbalik kepada TUHAN yang benar.</p> Rezky Alfero Josua, Farel Yosua Sualang, Philipus Pada Sulistya ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/108 Fri, 30 Jun 2023 08:04:08 +0000 Peningkatan Okupansi Mes B Gereja Kalimantan Evangelis Banjarmasin Dengan Digital Marketing https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/126 <p><em>The Covid-19 pandemic has caused the occupancy of Mes GKE B in Banjarmasin, South Kalimantan, to fluctuate. Business promotions that still use traditional methods cause people to be less aware of the profiles and facilities offered by the hotel. This research aims to Develop digital marketing media for the occupancy of Mes GKE B Banjarmasin; and Compare the occupancy results of Mes B GKE Banjarmasin before and after using digital marketing. The method used is R&amp;D (Research and Development), which aims to develop and create digital marketing designs for social media types at the Mes GKE B Banjarmasin lodging business. This study data acquisition technique utilizes observation, questionnaires and documentation. The increase in occupancy is assessed using the AISAS model: Attention, Interest, Search, Action, and Share. The development results are in the form of digital marketing media designs containing business profiles and lodging facilities distributed via Instagram, WhatsApp and Facebook social media. Marketing results using digital marketing show an increase in occupancy of Mes GKE B Banjarmasin by 58% until September 2022, with a visit rate of 380 M</em><em>es </em><em>GKE accounts with an average of 13 accounts visiting Instagram Mes GKE per day.</em></p> <p>Pandemi Covid 19 menyebabkan okupansi Mes GKE B di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengalami fluktuasi. Promosi usaha yang masih menggunakan cara tradisional menyebabkan masyarakat kurang mengetahui profil dan fasilitas hotel yang ditawarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media digital marketing untuk okupansi Mes GKE B Banjarmasin; dan&nbsp; membandingkan hasil okupansi Mes B GKE Banjarmasin sebelum dan sesudah penggunaan digital marketing. Metode yang digunakan adalah R&amp;D <em>(Research and Development)</em> yang mempunyai target mengembangkan dan membuat desain digital marketing jenis sosial media pada usaha penginapan Mes GKE B Banjarmasin. Teknik pemerolehan data studi ini memanfaatkan observasi, angket dan dokumentasi. Peningkatan okupansi dinilai menggunakan model AISAS yaitu: <em>Attention, Interest, Search, Action, and Share</em>. Hasil pengembangan berupa desain media digital marketing berisi profil usaha dan fasilitas penginapan yang disebarkan melalui media sosial Instagram, whatsapp dan Facebook. Hasil pemasaran menggunakan digital marketing menunjukan peningkatan okupansi Mes GKE B Banjarmasin sebesar 58% sampai dengan bulan September 2022 dengan tingkat kunjungan pada akun Mes GKE sebanyak 380 akun dengan rerata 13 akun yang mengunjungi Instagram Mes GKE per hari.</p> Cristi Devi Darnita, Defri Triadi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/126 Fri, 30 Jun 2023 08:08:34 +0000 Rancang Bangun Teologi Sosial Gereja https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/117 <p><em>This article describes the constructing social theology in the ministry of the Church. In Christian teaching said that God present in the life of human being . Suffering and poverty as reality that we are facing in life. That is why theology and ministry of the Church has been faced and questioned, how God present in suffering and poverty. Choan Seng Song offers his theology, especially in the life of Asian people and proposed God present in suffering and poverty, replacing Asian culture, so the liberation and salvation from God was accepted in in their own culture. The central of theology that was developed by Song in his Suffering God theology is the liberation and salvation that has been granted by crucified Jesus Christ the Son of God. Christ as the center of liberation from God. </em></p> Pintor Marihot Sitanggang, Sylvia Wijaya Silalahi ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/117 Fri, 30 Jun 2023 08:22:45 +0000 Pendampingan Konselor Menangani Krisis Keluarga: Kasus Sonduk Hela di Suku Batak https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/148 <p><em>This research aims to be a provision or guide for counselors in accompanying the son-in-law experiencing a family crisis the sonduk hela case the Batak tribe. The focus of the research abaut in accompanying the son-in-law experiencing family crisis the sonduk hela case the Batak tribe in village of Pegagan Julu IV. This research used qualitative methods with literature research (library research), data collection through interviews, observation of data sources, documentation and data analysis using case studies. The results of the research are first by a cross-cultural approach, as a son-in-law becomes aware of the cultural rules Toba Batak, the heir is male and has the courage to make decisions, secondly by the Pastoral Case study metode approach, the son-in-law makes events that occur around him as&nbsp; objective or realistic inspiration,&nbsp; and aware of his identity when he is with his in-laws' family. Third, by cultural counselor approach (klb), pastoral case study method (mskp), and theological approach will help the son-in-law deal with the family crisis of the sonduk hela case the Batak tribe.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan menjadi bekal atau pegangan konselor dalam mendampingi menantu yang mengalami krisis keluarga kasus sonduk hela suku Batak. Fokus penelitian ialah menantu laki-laki yang mengalami krisis keluarga kasus sonduk hela suku Batak di desa Pegagan Julu IV. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan literature risearch (penelitian perpustakaan), pengumpulan data melalui Interview,&nbsp; Observasi sumber data, dokumentasi dan menganalisa data dengan Case study. Hasil penelitian ialah pertama melalui pendekatan lintas budaya, sebagai menantu laki-laki&nbsp; menjadi sadar dengan aturan budaya Batak Toba yaitu ahli waris adalah laki-laki dan berani menentukan keputusan, kedua melalui pendekatan Metode Studi Kasus Pastoral, menantu laki-laki menjadikan peristiwa yang terjadi disekitar sebagai inspirasi yang objektif atau realistis, serta menyadari jati dirinya saat bersama keluarga mertua. Ketiga, pendekatan konselor lintas budaya (klb), metode studi kasus pastoral (mskp), dan pendekatan teologi akan membatu menantu menangani krisis keluarga kasus sonduk hela di suku Batak.</p> Priska Manullang, Sempurna Sihombing, Via Epiphanis Halawa, Joyis Sagala ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/148 Fri, 30 Jun 2023 08:33:09 +0000 Pemulihan Citra Diri Remaja Madya: Integrasi Psikologi dan Teologi https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/143 <p><em>This article aims to explain how the integration of psychology and theology can be used as a method of self-image restoration for middle-aged adolescents. This qualitative descriptive research aims to describe in words the purpose of integrating psychology and theology to help middle adolescents improve their self-image. This research was conducted by collecting data from scientific journals and other references in accordance with the topic of writing. The results show that the integration between psychology and theology can help middle adolescents to improve their self-image. This integration combines psychological theories and theological views that can help middle adolescents understand themselves and acquire strong moral and spiritual values to improve their self-image. Some techniques and strategies applied in the integration of psychology and theology can help middle adolescents overcome self-image problems and improve their quality of life. This research can be an important reference for professionals in the fields of psychology and theology, as well as parents and counselors who want to help middle adolescents improve their self-image.</em></p> <p>Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana integrasi antara psikologi dan teologi dapat digunakan sebagai metode pemulihan citra diri remaja madya. Tujuan riset dengan metode penelitian kualitatif deskriptif ini untuk mengintegrasikan psikologi dan teologi guna menolong remaja madya memperbaiki citra diri. Penelitian ini dikakukan dengan mengumpulkan data dari jurnal ilmiah dan referensi lain sesuai dengan topik penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi antara psikologi dan teologi dapat membantu remaja madya untuk memperbaiki citra diri mereka. Integrasi ini menggabungkan teori-teori psikologi dan pandangan-pandangan teologi yang dapat membantu remaja madya memahami diri mereka sendiri dan memperoleh nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat untuk memperbaiki citra diri mereka. Beberapa teknik dan strategi yang diterapkan dalam integrasi psikologi dan teologi dapat membantu remaja madya mengatasi masalah citra diri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini dapat menjadi referensi penting bagi profesional di bidang psikologi dan teologi, serta orang tua dan konselor yang ingin membantu remaja madya dalam memperbaiki citra diri mereka.</p> Sherly Mudak, Ferdinan S. Manafe ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/143 Fri, 30 Jun 2023 08:38:39 +0000 Ekoteologi Gereja Terhadap Penanaman Kelapa Sawit di Lahan Gambut https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/124 <p><em>This paper analyzes the ecotheological view of the Assemblies of God Church (GSJA) of the Anjir Settlement Transmigration Unit (UPT) in Pulang Pisau Regency towards oil palm plantations on peatlands. This research was conducted using qualitative research methods with descriptive-analytical research type. The technique used is interview, observation and literature study. The results of the study found that the life of the congregation in the GSJA UPT Anjir has a life that depends on nature because peatlands are a place to meet economic needs. The quality of the peat soil in the Hanjak Maju village area is used as a commodity for planting oil palm so that the congregation interprets the land as a gift from God for those who can meet their needs. This then gave GSJA UPT Anjir theological awareness that God's mandate towards creation must still be carried out as a form of response to the congregation's faith in God's gift through soil fertility.</em></p> <p>Penelitian ini menganalisis tentang pandangan ekoteologi Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Anjir Kabupaten Pulang Pisau terhadap penanaman kelapa sawit di lahan gambut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-analitis. Teknik yang digunakan ialah wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menemukan bahwa kehidupan jemaat GSJA UPT Anjir memiliki kehidupan yang bergantung pada alam sebab lahan gambut menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Kualitas tanah gambut di wilayah desa Hanjak Maju dijadikan sebagai komoditas penanaman kelapa sawit sehingga jemaat memaknai tanah sebagai pemberian Tuhan untuk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Hal inilah yang kemudian memberikan kesadaran teologis GSJA UPT Anjir bahwa mandat Allah terhadap ciptaan harus tetap dilakukan sebagai bentuk respon iman jemaat terhadap pemberian Tuhan melalui kesuburan tanah.</p> Pribadyo Prakosa, Sharon Michelle O. Pattiasina, Winanda Winanda ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/124 Fri, 30 Jun 2023 08:43:04 +0000 Nilai-Nilai Moral Terkandung dalam Tradisi Arakan Sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/133 <p><em>The people of Kuala Tungkal are characterized by this culture in their own unique way. The Arakan Sahur tradition is one that originates from Kuala Tungkal. In this tradition, members of the public play Malay musical instruments such as drums, kulintang, tambourines and bells to prepare food for the procession, which have been passed down from generation to generation. Today, this tradition is part of the annual calendar of West Tanjung Jabung Regency. As a result, researchers are interested in lifting this tradition to investigate its moral principles. An emic approach to qualitative research is used in this study. The findings of this study indicate that the Arakan Sahur tradition which has existed since the time of our ancestors and is still practiced today contains moral principles. Religious Values, Social Values, Cultural Values, Educational Values, and Cultural Values are the four moral values. This tradition must be protected and strengthened by continuing to carry out the Sahur Arakan tradition consistently during the holy month of Ramadan as a sign of Kuala Tungkal City residents and a form of appreciation for being given the opportunity to feel the atmosphere of Kuala Tungkal City. this fasting month.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Masyarakat Kuala Tungkal dicirikan oleh budaya ini dengan caranya sendiri yang unik. Tradisi Sahur Arakan adalah salah satu yang berasal dari Kuala Tungkal. Dalam tradisi ini, anggota masyarakat memainkan alat musik Melayu seperti gendang, kulintang, rebana, dan genta untuk menyiapkan makanan arakan telah diwariskan secara turun-temurun. Hari ini, tradisi ini menjadi bagian dari kalender tahunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Akibatnya, para peneliti tertarik untuk mengangkat tradisi ini untuk menyelidiki prinsip-prinsip moralnya. Pendekatan emic untuk penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Sahur Arakan yang telah ada sejak zaman nenek moyang dan masih dipraktikkan hingga saat ini mengandung prinsip-prinsip moral. Nilai Religius, Nilai Sosial, Nilai Budaya, Nilai Pendidikan, dan Nilai Budaya adalah empat nilai moral. Tradisi ini harus dilindungi dan dikukuhkan dengan terus melaksanakan tradisi Sahur Arakan secara konsisten selama bulan suci Ramadhan sebagai tanda warga Kota Kuala Tungkal dan bentuk penghargaan karena masih diberi kesempatan untuk merasakan suasana Kota Kuala Tungkal. bulan puasa ini.</p> Ahmad Hariandi, Chika Orsalia Yovita Sari, Denisya Zahara, Hasta Purwindah Hapsari, Lailatul Badriatul Mubarokah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/133 Fri, 30 Jun 2023 09:24:37 +0000 Motivasi Belajar Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Ditinjau Dari Filosofi Pendidikan Kristen https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/140 <p><em>The purpose of this writing is to explain a student's learning motivation to the learning process covered by the philosophy of Christian education. The method of research used was literature. In the learning process, students will face various problems, requiring proper motivation to address the problem. A student's learning motivation must be based on correct values of truth, for the student to have the right encouragement as a basis for resonating in the face of every problem he encounters. The student's learning motivation for the learning process is based on the Christian education philosophy that the student's learning motivation must come from a precise and absolute source of truth, even God, which would encourage the student to understand his or her existence as a glorious creation of God. By this, students will respond to knowledge that they know by expressing good, valuable, and beautiful things according to God's will in the learning process.</em></p> <p>Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan motivasi belajar siswa terhadap proses pembelajaran ditinjau dari filosofi pendidikan Kristen<strong>.</strong> Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Pada proses pembelajaran, siswa akan menghadapi berbagai permasalahan, sehingga membutuhkan motivasi yang tepat untuk dapat menghadapi masalah tersebut. Motivasi belajar siswa harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran yang tepat, agar siswa mempunyai dorongan yang benar sebagai dasar berespons dalam menghadapi setiap permasalahan yang ia temui. Motivasi belajar siswa terhadap proses pembelajaran ditinjau dari filosofi pendidikan Kristen adalah bahwa motivasi belajar siswa harus bersumber pada sumber kebenaran yang tepat dan absolut, yaitu Allah, yang akan mendorong siswa untuk memahami tentang keberadaannya sebagai ciptaan Allah yang mulia. Melalui hal ini, siswa akan memberikan respons berdasarkan pengetahuan yang ia tahu dengan mengekspresikan hal yang baik, bernilai, dan indah sesuai dengan kehendak Allah di dalam proses pembelajaran.</p> Yusnarita Zega, Wiyun Philipus Tangkin ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/140 Mon, 03 Jul 2023 08:18:49 +0000 Pembinaan Tari dan Musik Tradisional Kalimantan Tengah sebagai Pendidikan Karakter pada Siswa SMKN 1 Kuala Kapuas https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/123 <p><em>The background of this research is how a teacher of Christian Religious Education and a teacher of Cultural Arts with different expertise backgrounds can conduct successful coaching. The objectives of this study are to find out and obtain an actual and factual picture of the work program, teacher creativity, and elements of character development in traditional dance and music in Central Kalimantan traditional dance and music extracurricular activities at SMKN 1 Kuala Kapuas, Kapuas Regency. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, and documentation. Then the data analysis technique is done by reduction, exposure, and conclusion/verification. The results of the research are that the extracurricular activities of traditional dance and music development already have planning, funding, routine training schedule, training facilities, completeness of dancers and musicians, performance targets and competitions at the district, provincial, and national levels. The creativity carried out by the coaching teacher is to make an annual work program, clear goals and objectives for a year. The elements found in traditional dance and music in Central Kalimantan are elements of history, regional culture, and music.</em></p> <p>Latar belakang penelitian ini bagaimana seorang guru Pendidikan Agama Kristen dan seorang guru Seni Budaya yang berbeda latar belakang keahliannya dapat melakukan pembinaan yang berhasil. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara aktual dan faktual mengenai program kerja, kreativitas guru, dan unsur-unsur pengembangan karakter dalam seni tari dan musik tradisional&nbsp; pada kegiatan ekstrakurikuler tari dan musik tradisional Kalimantan Tengah di SMKN 1 Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian untuk teknik analisa data dilakukan dengan reduksi, paparan, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian bahwa kegiatan ekstrakurikuler pembinaan tari dan musik tradisional sudah memiliki perencanaan, pendanaan, jadwal latihan rutin, fasilitas latihan, kelengkapan penari dan pemusik, target penampilan dan lomba tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Kreativitas yang dilakukan oleh guru pembina adalah membuat program kerja tahunan, tujuan dan sasaran yang jelas selama setahun. Unsur yang ditemukan dalam seni tari dan musik tradisional Kalimantan Tengah adalah unsur sejarah, budaya daerah, dan musik.</p> Berth Penny Pahan, Arly Prasetya ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/123 Thu, 13 Jul 2023 07:51:43 +0000 Paduan Suara Gereja dalam Konteks Pendidikan dan Pelayanan https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/149 <p><em>Music is an important part of worship because it is a tool that helps people to focus on worship. Related to this, music has functioned as a medium for people to get closer to God, both vocal and instrumental music. Vocal music involving a choir has a special character that needs to be addressed in terms of management and in the training process for improving the quality of singing. A choir is a form of group music that requires seriousness in its management. This study raises this topic related to how to manage the choir in the concept of education which is directed at improving the quality of service. This is done because the choir singers must place themselves as part of servants who have the duty to serve worship and not just as a show. The research method used is the descriptive qualitative research method.</em></p> <p>Musik merupakan bagian penting dalam peribadahan karena merupakan sarana yang membantu umat untuk fokus di dalam peribadahan. Terkait dengan hal tersebut maka music memiliki fungsi sebagai media umat untuk mendekatkan dirinya dengan Tuhan baik itu music vokal maupun instrumental. Musik vokal yang di dalamnya melibatkan paduan suara mempunyai karakter khusus yang perlu dibenahi baik secara manajemen maupun proses pelatihan peningkatan mutu bernyanyi. Paduan suara adalah bentuk bermusik secara berkelompok yang membutuhkan keseriusan di dalam pengelolannya. Penelitian ini mengangkat topik ini berkaitan dengan bagaimana mengelola paduan suara dalam konsep Pendidikan yang diarahkan kepada peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini dilakukan karena pnyanyi paduan suara harus menempatkan dirinya sebagai bagian dari para pelayan yang memiliki tugas untuk melayani peribadahan dan bukan hanya sebagai pertunjukan saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.</p> <p>&nbsp;</p> Relin Yosi Huka ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/149 Sat, 09 Sep 2023 08:29:47 +0000