Tarian “Langit-Bumi” Refleksi Pelayanan Bulan Bahasa dan Budaya di Gereja Masehi Injili Di Timor

  • Henderikus Nayuf STT Intim Makassar
Keywords: Language Month, consensus, local wisdom, exploration, emansipative

Abstract

The concensus of May to become the month of language in the service of GMIT reflected as a chance to express the identity of local comonity. The exploration through dance and pray constitue psalm and proverb chant in the format of the liturgy. In this format the value of the traditional as the identity of the local community conforotd with the ecclesiastic consencus and the consencus of the nation and state. The culture encounter of the local community need a dialetic media in order to convey the message of the humanityso it will be wedely accepted by the church community. Ethnographic accentuation are use this qualitative method. Beside the library research are use to analyze the result of the research. Through emancipation dialectic, GMIT within supotive reletion between themselves the local governmentsincerely give the local community the change to expessed themselves without worry persistenly as a impact of the contention betweenthe church doctrine and the value of the local tradition from the local community.

Penetapan bulan Mei setiap tahun sebagai Bulan Bahasa dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dimaknai sebagai wadah yang tepat mengekpresikan identitas masyarakat adat. Eksplorasi nilai-nilai kearifan lokal melalui tarian dan doa merupakan mazmur dan amsal yang dilantunkan dalam format tata ibadah. Dalam format inilah, nilai-nilai kearifan sebagai identitas masyarakat adat diperhadapkan pada konsensus gerejawi yang tentunya tidak bertentangan dengan konsensus bangsa dan Negara. Perjumpaan identitas masyarakat adat dalam format gerejawi membutuhkan media dialektika agar pesan-pesan kemanusiaan yang menjadi kekuatan masyarakat adat dapat diterima secara luas oleh warga gereja. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan penekanan pada pendekatan etnografi. Di samping itu, pendekatan library research digunakan untuk menganalisa hasil penelitian yang telah dilakukan. Melalui dialektika yang emansipatif, GMIT dalam relasi yang saling menopang bersama pemerintah daerah secara tulus memberi ruang bagi masyarakat adat untuk berekpresi tanpa merasa gundah gulana sebagai dampak dari benturan doktrin gerejawi dan nilai-nilai kearifan masyarakat adat.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Eliade, Mircea. Mitos, Gerak Kembali Yang Abadi, Kosmos dan Sejarah. Terj. Cuk Ananta; Yogyakarta: IKON TERALITERA, 2002.

Katha Ratna, Nyoman.Metodologi Penelitian, Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

Ketetapan Sinode Gereja Masehi Injili di Timor Nomor 14/TAP/SIN-GMIT/XXXI/2007 tentang Peraturan Ibadah dan Atribut. Kupang: Majelis Sinode GMIT, 2007.

Kristiyanto, A. Eddy. Rumusan dan Teologi Credo, dalam Josep Ferry Susanto (Ed.) Credo dan Relevansinya, Ulasan Komprehensif Rumusan Iman Kristiani. Jakarta: Obor, 2014.

Mae, Ramona Mathias, Pengembangan Model Tarian Bonet untuk Kebugaran Jasmani dalam Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar, dalam Jurnal Keolahragaan, 5 (1), 2017

Manafe, Yermia Djefri. Cara Pandang (World View) Orang Atoni Pah Meto dalam Perspektif Komunikasi Ritual, dalam Jurnal Scriptura, Vol. 6. No. 2, Desember 2016. Surabaya: UK Petra, 2016.

Nayuf, Henderikus. Allah Merumuskan Diri-Nya, Kajian Filsafat-Teologis tentang Pengakuan Iman GMIT dan Relevansi Trinitarian bagi Kemandirian Teologi di GMIT. Makassar: STT INTIM, 2009.

Neonbasu, Gregor. Sebuah Agenda untuk Mengkaji Timor, dalam Gregor Neonbasu (Peny.) Kebudayaan, Sebuah Agenda dalam Bingkai Pulau Timor dan Sekitarnya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Ndolu, Nelci Nafalia dan Marsi Bombongan Rantesalu. “Makna Tanah Leluhur Bagi Naomi Berdasarkan Teks Rut 1:1-22.” Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 1, no. 1 (2019): 87–98. https://ojs-jireh.org/index.php/jireh/article/view/9.

Nuban Timo, Ebenhaizer I. Sidik Jari Allah dalam Budaya, Upaya Menjajaki Makna ALLAH dalam Perangkat Budaya Suku-suku di Nusa Tenggara Timur. Maumere: Ledalero, 2005.

______________. Mitos Asal-Usul Nama Pulau Timor, Paper yang diakses melalui https://www.academia.edu/30987663/Mitos_Asal_Usul_Nama_Pulau_Timor.

https://www.youtube.com/watch?v=7Sm2hKIHUE4&t=4s

Paul Bola, Kebaktian ko Pertunjukan, dalam sinodegmit.or.id, 18 Mei 2019.

Pokok-pokok Eklesiologi GMIT. Kupang: Majelis Sinode GMIT, 2011.

Solihat, Ade. Memahami Bahasa Agama dalam Perspektif Antropologi, dalam Tony Rudyansjah (Peny.) Antropologi Agama, Wacana-wacana Mutakhir dalam Kajian Religi dan Budaya. Jakarta: UI Press, 2012.

Un, Hildegardis, Nilai-nilai dan Makna Tarian Tebe di Nusa Tenggara Timur, Desa Kusa, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, dalam Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 08 Tahun 2017. Kediri: Universitas Nusantara PGRI, 2017.

Venus, Antar. Filsafat Komunikasi Masyarakat Melayu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015.

Published
2019-12-23
Section
Articles
Abstract viewed = 2759 times
PDF downloaded = 2593 times