Pemulihan Citra Diri Remaja Madya: Integrasi Psikologi dan Teologi

Sherly Mudak; Ferdinan S. Manafe

doi:10.37364/jireh.v5i1.143

Sherly Mudak Sekolah Tinggi Teologi Arrabona Bogor
Ferdinan S. Manafe Sekolah Tinggi Teologi Arrabona Bogor

DOI: https://doi.org/10.37364/jireh.v5i1.143

Keywords: citra diri, integrasi pemulihan, psikologi teologi, remaja madya

Abstract

This article aims to explain how the integration of psychology and theology can be used as a method of self-image restoration for middle-aged adolescents. This qualitative descriptive research aims to describe in words the purpose of integrating psychology and theology to help middle adolescents improve their self-image. This research was conducted by collecting data from scientific journals and other references in accordance with the topic of writing. The results show that the integration between psychology and theology can help middle adolescents to improve their self-image. This integration combines psychological theories and theological views that can help middle adolescents understand themselves and acquire strong moral and spiritual values to improve their self-image. Some techniques and strategies applied in the integration of psychology and theology can help middle adolescents overcome self-image problems and improve their quality of life. This research can be an important reference for professionals in the fields of psychology and theology, as well as parents and counselors who want to help middle adolescents improve their self-image.

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana integrasi antara psikologi dan teologi dapat digunakan sebagai metode pemulihan citra diri remaja madya. Tujuan riset dengan metode penelitian kualitatif deskriptif ini untuk mengintegrasikan psikologi dan teologi guna menolong remaja madya memperbaiki citra diri. Penelitian ini dikakukan dengan mengumpulkan data dari jurnal ilmiah dan referensi lain sesuai dengan topik penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi antara psikologi dan teologi dapat membantu remaja madya untuk memperbaiki citra diri mereka. Integrasi ini menggabungkan teori-teori psikologi dan pandangan-pandangan teologi yang dapat membantu remaja madya memahami diri mereka sendiri dan memperoleh nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat untuk memperbaiki citra diri mereka. Beberapa teknik dan strategi yang diterapkan dalam integrasi psikologi dan teologi dapat membantu remaja madya mengatasi masalah citra diri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini dapat menjadi referensi penting bagi profesional di bidang psikologi dan teologi, serta orang tua dan konselor yang ingin membantu remaja madya dalam memperbaiki citra diri mereka.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agnes, M. (2003). Webster’s new world dictionary. Simon and Schuster.

Angelina, P., Christanti, F. D., & Mulya, H. C. (2021). Gambaran self esteem remaja perempuan yang merasa imperfect akibat body shaming. EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 94–103.

Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara.

Awang, J. A., Prayitno, I. S. P., & Engel, J. D. (2021). Strategi Pendidikan Agama Kristen bagi Remaja dalam Membentuk Konsep Diri guna Menghadapi Krisis Identitas akibat Penggunaan Media Sosial. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 4(1), 98–114.

Balswick, J. O., King, P. E., & Reimer, K. S. (2016). The reciprocating self: Human development in theological perspective. InterVarsity Press.

Carter, J. D., & Narramore, B. (1979). The integration of psychology and theology: An introduction. Zondervan.

Cenderamata, R. C., & Agus, N. S. (2019). Abreviasi dalam percakapan sehari-hari di media sosial: Suatu kajian morfologi. Kajian Linguistik Dan Sastra, 4(2), 154–163.

Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. P.T. RajaGrafindo Persada.

Collins, G. R. (1977). The Rebuilding of Psychology: An Integrating of Psychology and Christianity. Coverdale House.

Collins, G. R. (1982). Christian counseling A Comprehensive Guide. Word Books.

Conger, J. J. (1991). Adolescence and Youth (4th ed.). Harper Collins.

Cooper, T. D. (2003). Sin, pride & self-acceptance: the problem of identity in theology & psychology. InterVarsity Press.

D.E. Papalia, D E., S. W. O. & R. D. F. (2001). Human Development (8th ed.). McGraw-Hill, 2001.

Dewi, F. I. R. (2021). Regulasi Diri: Sebuah Pengantar. Intervensi Kemampuan Regulasi Diri, 1.

Dupe, S. I. S. (2020). Konsep Diri Remaja Kristen Dalam Menghadapi Perubahan Zaman. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 2(1), 53–69.

Ebstyne King, P., Clardy, C. E., & Ramos, J. S. (2014). Adolescent spiritual exemplars: Exploring spirituality in the lives of diverse youth. Journal of Adolescent Research, 29(2), 186–212.

Falk, A. (2021). Facing yourself–a note on self-image. Journal of Economic Behavior & Organization, 186, 724–734.

Farnsworth, K. E. (1985). Wholehearted integration: Harmonizing psychology and Christianity through word and deed. Baker Book House.

Fumurescu, A. (2023). Shaming in a Shameless World: The Broken Dialectic of the Self. Political Research Quarterly, 76(1), 432–443.

Gelar, G. M., Humaniora, S. D. I. U. D., & Fatmawati, M. (n.d.). Hubungan Rasa Syukur Dengan Citra Tubuh Pada Mahasiswa Jurusan Tasawuf Dan Psikoterapi Angkatan 2017 Universitas Uin Walisongo Semarang Skripsi.

Gultom, J. M. P., Widjaja, F. I., Novalina, M., Situmorang, E. L., & Natassha, Y. (2022). Pastoral Strategy in Developing the Dimension of Understanding Generation Z. Evangelical, 6, 47–58.

Hadiwijono, H. (2005). Iman Kristen. BPK. Gunung Mulia.

Hoekema, A. H. (2003). Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah, terj. Momentum.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima (Edisi Keli). Peneribit Erlangga.

Kaltiala-Heino, R., Sumia, M., Työläjärvi, M., & Lindberg, N. (2015). Two years of gender identity service for minors: overrepresentation of natal girls with severe problems in adolescent development. Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health, 9(1), 1–9.

Killen, M., & Smetana, J. G. (2013). Handbook of moral development. Psychology Press.

King, P. E. (2019). Religion and identity: The role of ideological, social, and spiritual contexts. In Beyond the Self (pp. 197–204). Routledge.

Krok, D. (2015). Religiousness, spirituality, and coping with stress among late adolescents: A meaning-making perspective. Journal of Adolescence, 45, 196–203.

Mawikere, M. C. S. (2016). Pandangan teologi Reformed mengenai doktrin pengudusan dan relevansinya pada masa kini. Jurnal Jaffray, 14(2), 199–228.

Mikulincer, M., & Shaver, P. R. (2010). Attachment in adulthood: Structure, dynamics, and change. Guilford Publications.

Mudak, S. (2014). Integrasi Teologi Dan Psikologi Dalam Pelayanan Pastoral Konseling Kristen. Missio Ecclesiae, 3(2), 128–144. https://doi.org/10.52157/ME.V3I2.40

Mudak, S., & Mendrofa, W. S. N. (2022). Signifikansi “Penolong Yang Sepadan” Menurut Kejadian 2: 18 Bagi Istri Gembala Jemaat Masa Kini. Jurnal Arrabona, 5(1), 56–74.

Osteen, J. (2006). 7 Langkah Menuju Kehidupan yang Penuh Potensi. Imanuel.

Parrot, L. I. (2000). Helping the Struggling Adolescent. Zondervan Publishing House.

Poelker, K. E., Gibbons, J. L., Hughes, H. M., & Powlishta, K. K. (2016). Feeling grateful and envious: Adolescents’ narratives of social emotions in identity and social development. International Journal of Adolescence and Youth, 21(3), 289–303.

Pranggono, Y. E. (2015). Hubungan Antara Kejadian Jerawat Dengan Gangguan Citra Diri Siswi Kelas X Di Smkn 2 Buduran Sidoarjo. Universitas Muhammadiyah Gresik.

Pratt, R. L. (2002). Dirancang Bagi Kemuliaan (Designed for Dignity). Penerbit Momentum.

Putri, A. E. (2019). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling: Sebuah Studi Pustaka. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 4(2), 39–42.

Ragelienė, T. (2016). Links of adolescents identity development and relationship with peers: A systematic literature review. Journal of the Canadian Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 25(2), 97.

Ragelienė, T., & Grønhøj, A. (2020). The influence of peers′ and siblings′ on children’s and adolescents′ healthy eating behavior. A systematic literature review. Appetite, 148, 104592.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.

Revaldo, O., Hidayat, R., & Sutarto, S. (2021). Materi Layanan Informasi dalam Membantu Siswa Menguasai Tugas Perkembangan pada Masa Remaja. Institut Agama Islam Negeri Curup.

Sandage, S. J., & Brown, J. K. (2018). Relational integration of psychology and Christian theology: Theory, research, and practice. Routledge.

Santrock, J. W. (2001). Adolescence (8th ed.). McGraw-Hill.

Sarlito Wirawan Sarwono. (2007). Psikologi Remaja. Divisi Buku Perguruan Tinggi.

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan kognitif dan emosi psikologi masa remaja awal. J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1).

Scales, P. C., Syvertsen, A. K., Benson, P. L., Roehlkepartain, E. C., & Sesma Jr, A. (2014). Relation of spiritual development to youth health and well-being: Evidence from a global study. Handbook of Child Well-Being, 1101–1135.

Sinuraya, S. J. (2020). Makna Dibenarkan Oleh Iman Dan Perbuatan Menurut Yakobus 2: 14-26. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika, 1(2), 199–210.

Susabda, Y. B. (2014). Konseling Pastoral: Pendekatan Konseling Pastoral Berdasarkan Integrasi Teologi dan Psikolog. BPK. Gunung Mulia.

Tamagi, S. (2006). Fragmentation And Integration: A Thought On Bases For Artistic Expression. In The Integrated Life. Kehidupan Kristiani Yang Seutuhnya. Yayasan ANDI.

Wau, A., & Mau, B. (2021). Dampak Pengajaran Tentang Roh Kudus Terhadap Pertumbuhan Rohani Bagi Siswa. Jurnal Excelsior Pendidikan, 2(1), 23–44.

Whitney, W. B. (2020). Beginnings: Why the doctrine of creation matters for the integration of psychology and Christianity. Journal of Psychology and Theology, 48(1), 44–65.

William Crain. (2007). Teori Perkembangan. Konsep dan Aplikasi (Edisi Kedu). Pustaka Pelajar.

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.